Journal Of Fisheries Agribusiness https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa Program Vokasi UNG en-US Journal Of Fisheries Agribusiness 2986-1837 Teknik Kultur Pakan Alami Moina sp. di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa Barat https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/39 <p>Kultur pakan alami merupakan kegiatan budidaya yang memanfaatkan organisme alami untuk menambah dan memperbanyak ketersediaan pakan alami. Kegiatan kerja praktik ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan <em>Moina </em>sp. dengan teknik kultur di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam kerja praktik ini adalah observasi yaitu pengamatan dan pencatatan guna mengumpulkan informasi selama proses mengambilan data serta partisipasi aktif dengan melakukan wawancara kepada teknisi lapangan dalam kegiatan mengasah teori dan praktek selama penelitian berlangsung. Proses kultur pakan alami <em>Moina </em>sp. terdiri dari beberapa tahap: pembersihan kolam, pengeringan, penambahan media kultur yaitu kotoran burung puyuh dan limbah pakan ikan yang difermentasi, penebaran bibit, dan pengukuran kualitas air. Hasil yang diperoleh pada kegiatan kerja praktik ini adalah kelimpahan <em>Moina</em> sp. mencapai puncak pada hari ke tujuh dengan total kelimpahan sebanyak 43.620 ind/l.</p> Tohap Simangunsong Deva Alyssa Ramadhani Susi Rosellia Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 20 24 10.56190/jfa.v3i2.39 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TAMBAK BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI DESA MOOTILANGO KECAMATAN DUHIADAA KABUPATEN POHUWATO PROVINSI GORONTALO https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/61 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas perairan pada tambak budidaya udang vaname (<em>Litovenaus vannamei</em>) di Desa Mootilango Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato.</p> <p>Para meter yang di amati meliputi suhu, kedalaman, kecerahan, dasar perairan, pH, oksigen terlarut, salinitas, dan nitrat. Hasil pengukuran menunjukan bahwa suhu perairan berkisar antara 27,07-27,8 °C, kedalaman 65,5-107 cm, kecerahan 22,5-24,25 cm, jenis tanah lempung berpasir, pH 7,2-7,4, oksigen terlarut 5,6-5,9, salinitas 10,25-13ppt, nitrat 0,58-1,15. Berdasarkan&nbsp; SNI 037:2020 dan SNI 8037:2021. Dengan nilai total skor 49 pada stasiun 1, skor 51 pada stasiun 2 dan 3, skor 49 pada stasiun 4 dan skor 46 pada stasiun 5. kondisi kualitas perairan dan jenis tanah masih berada pada kategori sesuai (S2) untuk kegiatan budidaya. Upaya perbaikan yang disarankan penelitian selanjutnya disarankan menambahkan analisis kandungan bahan organik tanah dan struktur komunitas plankton untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif terkait daya dukung tambak terhadap produktivitas udang vaname.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci : Udang Vaname <em>(Litopenaeus vannamei</em>), Kualitas Air</strong></p> <p>This study aims to evaluate water quality in whiteleg shrimp (Litovenaus vannamei) cultivation ponds in Mootilango Village, Duhiadaa District, Pohuwato Regency.</p> <p>The parameters observed included temperature, depth, clarity, bottom water level, pH, dissolved oxygen, salinity, and nitrate. Measurements showed that the water temperature ranged from 27.07 to 27.8°C, depth 65.5 to 107 cm, clarity 22.5 to 24.25 cm, sandy loam soil type, pH 7.2 to 7.4, dissolved oxygen 5.6 to 5.9, salinity 10.25 to 13 ppt, and nitrate 0.58 to 1.15. These parameters are based on SNI 037:2020 and SNI 8037:2021. With a total score of 49 at station 1, 51 at stations 2 and 3, 49 at station 4, and 46 at station 5, water quality and soil type are still in the suitable category (S2) for cultivation activities. Suggested improvement efforts for further research include adding analysis of soil organic matter content and plankton community structure to obtain a more comprehensive picture of the pond's carrying capacity for whiteleg shrimp productivity.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Keywords: Whiteleg Shrimp <em>(Litopenaeus vannamei),</em> Water Quality</strong></p> haris liputo haris liputo Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 70 79 10.56190/jfa.v3i2.61 PENGARUH PEMBERIAN JENIS PROBIOTIK YANG BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/53 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis probiotik yang berbeda dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas (<em>Cyprinus carpio</em>). Perlakuan yang digunakan meliputi A (kontrol), B (Biopocall), C (Probio-7), dan D (Petrofish). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan C (Probio-7) dengan rata-rata 0,81 cm, sedangkan nilai terendah diperoleh pada perlakuan B (Biopocall) yaitu 0,34 cm. Pertumbuhan berat mutlak tertinggi juga ditunjukkan pada perlakuan C dengan rata-rata 5,34 gram, sementara perlakuan A (kontrol) tanpa probiotik menghasilkan nilai terendah yaitu 3,83 gram. Parameter kualitas air selama penelitian berada pada kisaran optimal, yaitu suhu 26,4–28,9 °C, pH 7,8–7,9, dan oksigen terlarut 3–5 ppm. Berdasarkan hasil penelitian, probiotik Probio-7 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan panjang dan berat benih ikan mas. Penelitian lanjutan direkomendasikan dengan memperhatikan variasi jenis probiotik serta peningkatan kepadatan tebar untuk memperoleh hasil yang lebih optimal.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci : kan Mas <em>(Cyprinus carpio </em>), Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup</strong></p> <p>This study aims to determine the effect of providing different types of probiotics in feed on the growth and survival of carp (Cyprinus carpio) fry. The treatments used included A (control), B (Biopocall), C (Probio-7), and D (Petrofish). The results showed that the highest absolute length growth was found in treatment C (Probio-7) with an average of 0.81 cm, while the lowest value was obtained in treatment B (Biopocall) at 0.34 cm. The highest absolute weight growth was also shown in treatment C with an average of 5.34 grams, while treatment A (control) without probiotics produced the lowest value at 3.83 grams. Water quality parameters during the study were in the optimal range, namely temperature 26.4–28.9 °C, pH 7.8–7.9, and dissolved oxygen 3–5 ppm. Based on the results of the study, the probiotic Probio-7 provided the best results for the growth of length and weight of carp fry. Further research is recommended by considering variations in probiotic types and increasing stocking density to obtain more optimal results.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Keywords: Goldfish (Cyprinus carpio), Growth and Survival</strong></p> Sri Nolvingki Panju Sri Nolvingki Panju Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 35 46 10.56190/jfa.v3i2.53 ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KUALITAS PERAIRAN TAMBAK UNTUK BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria sp) DI DESA TABULO SELATAN https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/48 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi parameter fisika dan kimia perairan pada tambak budidaya rumput laut <em>Gracilaria </em>sp<em>.</em> di Desa Tabulo Selatan. Parameter yang diamati meliputi suhu, kedalaman, kecerahan, pH, salinitas, nitrat, dan oksigen terlarut. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu perairan berkisar 28,02–28,25 °C, kedalaman 78,62–82,12 cm, kecerahan sekitar 60 cm, pH 7,82–7,87, salinitas 24,87–25 ppt, nitrat 0,62–0,75 mg/L, serta oksigen terlarut 5,85–6,07 ppm. Berdasarkan sistem skoring DKP, kualitas air di kedua tambak berada pada kategori layak untuk budidaya, dengan nilai total skor 51 pada Tambak 1 dan 45 pada Tambak 2. Tambak 1 memiliki kondisi yang lebih optimal dibanding Tambak 2, terutama pada parameter suhu, kedalaman, kecerahan, serta oksigen terlarut (DO). Tingginya ketersediaan nitrat juga mendukung pertumbuhan rumput laut melalui penyediaan nutrien yang cukup. Perbedaan skor terutama terlihat pada kecerahan, pH, dan salinitas di Tambak 2 yang lebih rendah. Secara keseluruhan, kualitas air di Tambak 1 lebih sesuai untuk pertumbuhan <em>Gracilaria </em>sp<em>.</em>. Upaya perbaikan yang disarankan meliputi menjaga kestabilan pH, meningkatkan kecerahan perairan, serta mengoptimalkan kandungan oksigen terlarut melalui pengelolaan sirkulasi atau aerasi.</p> Cindra Agusti Pakaya Cindra Agsti Pakaya Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 25 34 10.56190/jfa.v3i2.48 PENGARUH PEMBERIAN LISIN DENGAN DOSIS YANG BERBEDA PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/65 <p><em>Gourami (Osphronemus gouramy) is one of the most popular freshwater fish in Indonesia. This species has relatively slow growth, thus requiring improved nutritional quality in its feed. The lysine requirement for omnivorous fish is 2.07%, therefore lysine supplementation is necessary to meet their nutritional needs. The objective of this study was to determine the effect of lysine supplementation in commercial feed on the growth rate and survival rate of gourami fingerlings, as well as to identify the optimal lysine dosage. This research was conducted over a period of 30 days, from June to July 2025, at the Balai Benih Ikan Andalas Gorontalo (BBI). The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments with three replications: control (A), lysine supplementation of 10 g/kg feed (B), 15 g/kg feed (C), and 20 g/kg feed (D). The feed used was commercial feed (PF 800) and lysine amino acid in the form of L-lysine HCL. The results showed that lysine supplementation in the feed had no significant effect on absolute length growth, absolute weight gain, or survival rate of gourami fingerlings. However, treatment C (15 g/kg feed) yielded the highest averages, with an absolute length of 0.34 cm, absolute weight of 0.75 g, and a survival rate of 87%. Water quality measurements during the rearing period showed an average temperature of 27°C, pH of 8, and dissolved oxygen of 7 mg/L, all within the normal range for gourami fingerlings.</em></p> AIN ADAM Yuniarti Koniyo Arafik Lamadi Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 64 69 10.56190/jfa.v3i2.65 PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BEKICOT DENGAN DOSIS BEREBEDA PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus) https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/59 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung bekicot (Achatina fulica) dengan dosis berbeda pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila salin (Oreochromis niloticus). Penelitian dilaksanakan selama 30 hari di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo dengan menggunakan rencana acak lengkap (RAL) yang terdiri atas tiga perlakuan dan tiga ulangan, yaitu: A (90% pakan buatan + 10% tepung bekicot), B (80% pakan buatan + 20% tepung bekicot), dan C (70% pakan buatan + 30% tepung bekicot). Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan panjang absolut, pertumbuhan berat absolut, keberlanjutan hidup, efisiensi pakan, serta kualitas udara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bekicot dengan dosis berbeda tidak memberikan pengaruh nyata (p&gt;0,05) terhadap pertumbuhan panjang mutlak, pertumbuhan berat mutlak, maupun kelangsungan hidup benih ikan nila salin. Meskipun demikian, perlakuan dengan dosis 70% pakan buatan + 30% tepung bekicot (perlakuan C) memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan panjang (0,84 cm), pertumbuhan berat (0,57 g), serta efisiensi pakan (4,53%). Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan B (90%). Kualitas udara selama penelitian masih berada pada kisaran optimal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Nila salin. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung bekicot dalam pakan hingga dosis 30% belum memberikan pengaruh yang signifikan, namun menunjukkan potensi sebagai bahan substitusi pakan alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan.</p> <p>&nbsp;</p> Patma Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 47 56 10.56190/jfa.v3i2.59 STUDI KELAYAKAN KUALITAS AIR PADA LOKASI TAMBAK UDANG VANAME (Litopanaeus vannamei) DI PT. IMANI MATRA INFINITY KABUPATEN BANGGAI SULAWESI TENGAH https://jurnalvokasi.ung.ac.id/ijfa/index.php/ijfa/article/view/51 <p>Potensi pengembangan budidaya udang di Indonesia sangat terbuka karena kondisi biofisik perairan yang sangat mendukung budidaya tambak serta pasar yang masih sangat terbuka, baik di mancanegara maupun nasional. Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan pembesaran udang vaname adalah tingkat produktivitas yang rendah, disebabkan kualitas air menurun akan menimbulkan masalah pada budidaya tambak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kualitas air di tambak udang PT. Imani Matra Infinity Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah, dan juga faktor pembatas yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan di PT. Imani Matra Infinity, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah dan menggunakan 24 petak tambak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian observasional yaitu mengukur kualitas air pada titik waktu tertentu di berbagai lokasi tambak. Analisis data kualitas air yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode <em>skoring</em> yang didasarkan pada pemberian nilai pada masing-masing satuan lahan dengan karateristiknya. Nilai rata-rata kualitas air yang diperoleh yaitu suhu 31,5°C,&nbsp; kecerahan 39,7 cm, oksigen terlarut 5,8 mg/l, pH 7,8, salinitas 34,5 mg/l, nitrit 0,004 mg/l, nitrat 0,24 mg/l, dan amoniak 0,125 mg/l. Hasil skoring yang diperoleh adalah 25 dan termasuk pada kategori sesuai untuk budidaya udang vaname. Adapun factor pembatas yang mempengaruhi kulitas air yaitu parameter salinitas, nitrat, dan ammonia.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>Udang vaname (<em>Litopanaeus vannamei</em>), Tambak, Kualitas Air</p> muh ilham bumulo Copyright (c) 2025 Journal Of Fisheries Agribusiness https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2025-10-30 2025-10-30 3 2 57 63 10.56190/jfa.v3i2.51