KONSEP SEMIOTIKA PADA BANGUNAN MASJID AGUNG BAITURRAHIM GORONTALO, KOTA GORONTALO SEMIOTICS CONCEPTS ON THE BAITURRAHIM GORONTALO MOSQUE BUILDING, GORONTALO CITY

Main Article Content

Amalia Eka Putri Abdullah
Heryati Heryati

Abstract

Semiotika merupakan ilmu membaca tanda dalam memberikan pemaknaan pada arsitektur. Pemkanaan melalui bahasa simbol yang akan memberikan pesan tertentu bagi pengamat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana penerapan tanda berdasarkan semiotika Pierce: Ikon, Indeks, dan Simbol pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengamati bangunan Masjid Agung Baiturrahim secara detil untuk menemukan aspek fisik yang menjadi penanda dan memberikan makna pada arsitekturnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Agung Baiturrahim termasuk bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Semiotika yang terbaca pada elemen bentuk bangunan, fasad, pintu utama, mihrab, menara, atap, dan pedestrian. Elemen-elemen ini teridentifikasi melalui penanda Ikon, Indeks, dan Simbol. Pembacaan semiotika pada bangunan Masjid Agung Baiturrahim menunjukkan adanya ekspresi nilai-nilai kearifan lokal yang menyusun Konsep Arsitekturnya.

Article Details

Section
Articles

References

ACUAN REFERENSI

Akili, Rivandy. (2012). Ornamen Pada Pelaminan Tradisional Kota Gorontalo: Tinjauan Bentuk dan Makna (online). (http://repository.ung.ac.id diakses 25 maret 2022).

Broadbent, Geoffrey, Bunt, R., & Jencks, C. 1980. Sign, Symbol & Architecture. New York: John Willey and Sons.

Daulima, Farhah, 2004. Terbentuknya Kerajaan Limboto-Gorontalo. Limboto: Galeri Budaya Daerah LSM “Mbui Bungale”.

Heryati, dkk. (2017). Meaning Interpretation of Gorontalo Vernacular Architecture with Semiotic Method. The Ijes. 6 (8): 39-51.

Kelana, Jongfajar. (1 Agustus 2012). Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo. (online) (http://budisusilo85.blogspot.com, diakses 20 April 2022).

Rapoport, A., (1982). The Meaning of The Built Environment, A Nonverbal Communication Approach. California: Sage Publication

Rapoport, A. (1990). The meaning of the built environment. University of Arizona Press, Tucson (second edition).

Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah Sulawesi Utara (2018). Jakarta: Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya, Sekretariat Ditjen Kebudayaan.

Sobur, A. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nugraha, Eka Fajar, Ashadi. (2020). Penerapan Konsep Arsitektur Semiotika Pada Bangunan Masjid Al–rsyad Satya. Journal of Architectural Design and Development. 1(2):153-164. doi 10.37253/jad.v1i2.844.

Muktiono. A. (2019). Tinjauan Semiotika Pada Masjid Jakarta Islamic Center. Jurnal Ilmiah Arjouna. 3 (2): 54-61.

Sachari, (2003). Sejarah Dan Perkembangan Desain dan Dunia Kesenirupaan di Indonesia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Khulaisie, R.N. (2017). Fiqh Wanita; Antara Tuntutan dan Tuntunan Panduan Praktis Bagi Wanita Muslimah. Jakarta: Duta Media

Subandi. (2011). Deskripsi Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. Journal of Arts Research and Education. 11 (2): 9-11.

Zahnd, M. (2009). Pendekatan dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Zoest, Aart van. (1978). Semiotika, Pemakaiannya, Isinya, dan Apa yang Dikerjakan dengannya. Yayasan Sumber Agung.